JAKARTA – Perhelatan debat ketiga Pemilu 2024 yang akan digelar pada 7 Januari 2024 mendatang, menandai dinamika tahapan dalam perjalanan menuju Pilpres 2024 yang menyisakan waktu kurang dari 40 hari lagi.
Dengan tema debat yang diusung mengenai Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik, publik menantikan agenda adu gagasan dari ketiga kandidat Calon Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam menyikapi isu-isu krusial yang berkenaan dengan keamanan nasional dan dinamika hubungan internasional.
Banyak publik menilai bahwa sosok Prabowo Subianto akan melenggang pada agenda debat kali ini, mengingat posisinya sebagai Menteri Pertahanan berpotensi mengungguli kandidat lain dalam materi isu pertahanan dan keamanan.
Pandangan berbeda justru muncul dari Wakil Deputi II Generasi Y dan Z Tim Pemenangan Nasional (TPN) / Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud MD Achyar Al Rasyid. Achyar meyakini bahwa Ganjar Pranowo adalah kandidat yang paling siap dan berpotensi kembali memukau publik dalam debat kali ini.
Suara di Jateng Diperebutkan, Ganjar: Kita Harus Jaga Rumah Sendiri
Dalam penilaiannya, Ganjar akan memukau karena didampingi Prof. Mahfud MD yang pernah menduduki posisi Menteri Pertahanan pada era pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Selain itu ada juga mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa di Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Ditambah juga adanya Andi Widjajanto sebagai mantan Gubernur Lemhannas yang menjadi “super team” Ganjar Pranowo dalam menghadapi isu-isu pada dimensi pertahanan dan keamanan.
Achyar juga menekankan bahwa Ganjar Pranowo memiliki persiapan matang dari sisi materi dan tema debat. Tim Pemenangan Nasional (TPN) telah menyusun muatan materi dengan melibatkan orang-orang yang berpengalaman di bidangnya, memastikan bahwa visi dan gagasan Ganjar Pranowo relevan dengan dinamika pertahanan dan keamanan nasional hari ini.
“Gagasan serta visi dan misi Pak Ganjar Pranowo terkait isu Pertahanan dan Keamanan, didukung penuh oleh praktisi-praktisi berpengalaman di bidangnya, sehingga dapat dikatakan bahwa Pak Ganjar Pranowo lah kandidat yang akan kembali diunggulkan pada debat kali ini,” tegas Achyar yang merupakan Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia 2022-2023 ini.
Ini Obrolan Alam Ganjar Bersama Anak Mahfud MD
Di samping itu, Achyar juga sedikit menyinggung mengenai tawaran visi/misi dan program yang akan dibawakan oleh Ganjar-Mahfud dalam agenda debat mendatang. Pada tema pertahanan dan keamanan, Ganjar-Mahfud mengusung visi “Kedaulatan NKRI dengan Sistem Pertahanan 5.0” – yang salah satu programnya menyoroti pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan mengadopsi alih teknologi modern.
“Selama ini pengadaan alutsista kita sering kali membeli persenjataan bekas dari negara lain. Seperti yang terjadi pada pertengahan 2023 lalu, di mana Kemenhan memutuskan untuk membeli 12 unit Peasawat Jet Tempur dari Qatar yang nilainya mencapai Rp 11 triliun. Tentunya ini menandakan lemahnya perencanaan jangka panjang yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan,” ucapnya.
“Justru di tangan Pak Ganjar Pranowo, nantinya kita akan mengedepankan upaya modernisasi alutsista dengan prinsip adopsi alih teknologi modern. Selain itu, akan distimulus produksi alutsista dalam negeri, serta mendorong pembentukan Angkatan Siber TNI untuk memperkuat pertahanan negara. Hal ini merupakan perwujudan komitmen serta langkah visioner Pak Ganjar di bidang pertahanan dan keamanan nasional,” lanjut Achyar yang juga merupakan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bidang Hubungan Internasional 2018-2020 ini.
Sebagaimana telah ketahui, selain fokus pada isu pertahanan dan keamanan, tema debat ketiga juga mencakup agenda Hubungan Internasional dan Geopolitik. Di tengah kompleksitas global yang semakin tidak menentu, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memahami perubahan dan tantangan global seperti fenomena pergeseran struktur geopolitik, geoekonomi, globalisasi, perubahan iklim, ketidakadilan sistem internasional, dan pertarungan hegemoni negara maju yang memicu berbagai krisis mulai dari energi, pangan, kemiskinan, ketimpangan, hingga berbagai pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan.
Selanjutnya Achyar menuturkan, pada konteks Hubungan Internasional dan Geopolitik, Ganjar selalu tegak lurus untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki peran sentral dalam menata dunia baru. Melalui upaya untuk mendorong koeksistensi geopolitik Indonesia yang progresif dan upaya memastikan seluruh perjanjian internasional dipergunakan demi kepentingan nasional, visi dan misi Ganjar Pranowo menjadi gambaran atas relevansinya dalam menghadapi tantangan geopolitik dan hubungan internasional saat ini.
Achyar juga mencoba mereview track record dari Ganjar Pranowo dalam pusaran isu Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya