Pengajuan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri dan Konversi IPK Bisa Online melalui SIPIKO

Kemenag Proses Verifikasi Pengajuan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri Melalui SIPIKO

Jakarta (Kemenag) — Pengurusan Penyetaraan ijazah lulusan Perguruan Tinggi Bidang Keagamaan Islam Luar Negeri dan konversi IPK kini tidak lagi manual, tapi bisa dilakukan secara online. Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam telah menyiapkan Sistem Aplikasi Penyetaraan Ijazah Luar Negeri yang disingkat “SIPIKO”. Hal ini sebagai bagian dari proses kelanjutan transformasi digital untuk layanan keagamaan di Kemenag.

“Siapapun yang memiliki keperluan untuk penyetaraan ijazah Luar Negeri dapat dengan mudah mengakses SIPIKO yang sudah terintegrasi dengan Pusaka Kemenag SuperApps dan bisa diakses pada menu Layanan Pendidikan Tinggi Islam/Perizinan/Penyetaraan Ijazah. Pusaka Superapps bisa diunduh melalui playstore dan Appstore,” terang Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik Imam Buchori saat membersamai kegiatan verifikasi ijazah luar negeri di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Imam Buchori menyampaikan bahwa layanan daring SIPIKO ini meliputi penyetaraan Ijazah dan Konversi nilai IPK bagi lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Luar Negeri.

“Penilaian dilakukan oleh tim penilai yang meliputi beberapa aspek diantaranya data pemegang ijazah, keaslian dan keabsahan ijazah, transkrip nilai, silabus/ kurikulum, pengakuan (recognize) dari negara yang bersangkutan terhadap perguruan tinggi, serta muatan tesis untuk jenjang magister atau disertasi untuk jenjang doktoral,” ungkapnya.

Menurut Imam, layanan ini diharapkan dapat merampingkan proses pengajuan pada setiap tahapan sampai ke outputnya, yakni SK Penyetaraan Ijazah dan SK Konversi.

Kasi Evaluasi Akademik Rusdi menambahkan bahwa pengguna layanan ini adalah lulusan perguruan tinggi luar negeri untuk keperluan melamar pekerjaan, mendaftar studi lanjut ataupun mendaftar beasiswa. “Sejak aplikasi diluncurkan pada Agustus lalu, sebanyak 651 usulan masuk dan 421 usulan sudah terverifikasi dan terselesaikan,” ungkap Rusdi.

“Ijazah yang diusulkan berasal dari negara-negara seperti Mesir, Turki, Afrika, Brunei, Malaysia, Pakistan, Sudan, dan Maroko. Untuk jenjang S1 sebanyak 545, jenjang S2 sebanyak 58 dan jenjang S3 sebanyak 20, semua diupayakan untuk segera kita selesaikan,” tandasnya.

 

Updated: September 27, 2024 — 5:01 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *