Tangerang Selatan (Kemenag) — Ramadan bulan Al-Qur’an. Momen jelang bulan istimewa ini dimanfaatkan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama untuk meningkatan kompetensi guru pendidikan Al-Qur’an.
Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Al-Qur’an berlangsung di Tangerang Selatan, 4 – 6 Maret 2024. Hadir, 33 peserta dari sejumlah Provinsi di wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono menegaskan bahwa kegiatan ini digelar sebagai ikhtiar Kemenag mengurangi rendahnya tingkat literasi Al-Quran di Indonesia.
“Workshop peningkatan kompetensi ini merupakan upaya Kemenag dalam meningkatkan kemampuan membaca dan tartil Al Quran para ustadz dan ustadzah di Indonesia,” kata Waryono saat memberikan sambutan melalui zoom meeting, Selasa (5/3/2024).
“Program ini akan menyasar pada peningkatan kualitas bacaan para santri dan santriwati di Indonesia,” lanjutnya.
Waryono mengingatkan, jika para ustadz dan ustadzah telah dinyatakan berkompeten tidak serta merta menghukumi bersalah kepada orang sekitarnya. Sebaliknya, mereka harus tetap memperhatikan tata kerama (akhlak) dalam bersosial dan beragama.
“Saya berharap peserta workshop ini dapat menjadi pionir di lingkungannya dan akan terus dimonitor terkait progress kualitas keikutsertaan peserta dalam program ini,” tegas guru besar ilmu tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an, Nurul Huda melaporakan bahwa Workshop Peningkatan Guru Pendidikan Al-Qur’an ini hadir dalam rangka menguatkan kemampuan baca Al-Qur’an kepada ustaz dan ustadzah secara tartil.
“Peserta yang telah dinyatakan telah kompeten, mereka akan diberi syahadah yang berstandar BNSP,” kata Nurul Huda.
Narasumber workshop ini selain memberikan materi, juga melakukan uji kompetensi yang berasal dari lembaga yang memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi Darul Quran yang sudah terverifikasi oleh BSNP. (FA)