Berharap Pembangunan Gedung Seminari STPAK Ambon Berlanjut, Ini Upaya Dirjen Bimas Katolik

Dirjen Bimas Katolik Suparman tinjau gedung seminari pada Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STPAK)  St. Yohanes Penginjil Ambon

Ambon (Kemenag) — Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Suparman berharap pembangunan gedung seminari pada Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STPAK) St. Yohanes Penginjil Ambon bisa dilanjutkan.

Hal ini disampaikan Suparman usai melihat bangunan tiga lantai yang berdiri di samping Kompleks Seminari Tinggi St. Fransiskus Ambon, Selasa (12/12/2024). Suparman hadir dalam rangka Wisuda S1 Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STPAK) St. Yohanes Penginjil Ambon.

Dibangun pada 2018 dan 2019, bangunan ini tampak masih belum selesai, namun proses pembangunannya terhenti hingga sekarang. Menurut Suparman, bangunan yang belum selesai itu sangat menganggu pemandangan di sekitar gereja. Jika proses pembangunan diselesaikan, maka keberadaan gedung itu bisa digunakan umat.

“Kami sedang upayakan agar pembangunan gedung itu bisa dilanjutkan. Ini bagian dari pelayanan bagi masyarakat Katolik. Saya ingin memastikan umat Katolik terlayani kebutuhan dengan baik,” ujar Suparman yang baru saja dilantik Menag Yaqut Cholil Qoumas pada 4 Desember 2023.

“Saya berharap ada kerja sama dan kolaborasi semua lini agar 2024 atau 2025 gedung seminari ini dapat terselesaikan dengan baik,” lanjutnya.

Suparman sempat berbincang dengan Romo Ignatius, seorang Imam yang kesehariannya membina para frater di Seminari St. Fransiskus. Dari Romo Ignatius, diperoleh informasi bahwa bangunan tiga lantai itu rencananya akan digunakan untuk aula, ruang kuliah, perpustakaan seminari, dan tempat bina lanjut para imam Keuskupan Amboina.

Kepada Dirjen Suparman, Romo Ignas bercerita bahwa pada 2017, Uskup Amboina Mgr. P.C. Mandagi mengusulkan pembangunan tersebut kepada Pemerintah Provinsi Maluku. Permohonan tersebut disetujui dengan lokasi pembangunan di kompleks Sekolah Seminari Tinggi St. Fransiskus Xaverius, Poka-Rumah Tiga, Ambon.

Pengerjaan tahap pertama dimulai pada Juli 2018 hingga selesai pada 2019 dengan anggaran sebesar Rp2,5 milyar. Namun, pembangunan tidak berlanjut karena belum ada anggaran lagi.

Dirjen Bimas Katolik Suparman lalu mendiskusikan lalu mendiskusikan hal itu dengan sejumlah pihak untuk mendapatkan solusi. Dirjen berkunjung ke Kepala Dinas PUPR dan menyampaikan harapan agar gedung seminari dapat berlanjut proses pembangunannya. Kepala Dinas PUPR menyambut baik permintaan Dirjen Bimas Katolik .

Dari Dinas PUPR, Dirjen lalu menuju Kantor Gubernur Provinsi Maluku. Suparman bertemu dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Maluku. Dia menyampaikan harapan yang sama dan direspons positif oleh Kepala BAPPEDA. Harapannya, bangunan gedung seminari itu dapat terselesaikan pada 2024 atau 2025. Dirjen ingin bergerak bersama agar masalah gedung mangkrak segera mendapat solusi.

Dirjen juga menjumpai Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Provinsi Maluku (TGUPP). Kepadanya, Suparman menyampaikan harapan agar Pemerintah Provinsi Maluku dapat membantu kelanjutan pembangunan gedung seminari.

Terakhir, Dirjen Suparman menghubungi Ketua DPRD Provinsi Maluku untuk mendiskusikan hal yang sama. Semoga pembangunan gedung seminari bisa dilanjutkan.

 

Updated: Desember 14, 2023 — 3:17 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *